Maksud Kebebasan Yang di Anut Oleh SMA Kolese De
Britto
SMA Kolese De Britto adalah sebuah
sekolah menengah atas swasta katolik di Yogyakarta yang cukup terkenal, salah
satunya karena kebebasan siswanya untuk berambut panjang. Walaupun gondrong
tetapi siswanya tetap bertanggung jawab. “Bebas bertanggung jawab” katanya. SMA
Kolese De Britto sendiri menerapkan suatu sistem pendidikan bebas, yaitu sebuah
sistem pendidikan yang didasari oleh semangat kemanusiaan yang ingin diwujudkan
oleh para Yesuit. Namun, apakah maksud dari pendidikan bebas itu sendiri?
Apakah semata-mata hanya membiarkan siswa bebas melakukan tindakan apapun dan
kemudian dengan mudah akan mempertanggungjawabkannya? Mari kita simak rangkuman
tentang pendidikan bebas yang dibuat oleh beberapa siswa De Britto berikut ini
Kebebasan adalah karunia manusia yang
paling luhur. Pada hakikatnya, manusia bebas dari paksaan dan bebas untuk
memilih apa yang harus dilakukan.Namun kebebasan manusia dalam memilih harus
dapat dipertanggungjawabkan pada dirinya sendiri maupun pada orang lain.
Manusia harus sadar bahwa kebebasannya tidak boleh menyimpang dari nilai-nilai
kemanusiaan. Penghayatan akan kebebasan itu tumbuh pada mereka yang ingin
berjuang meraih kemerdekaan diri. Motivasi dari pendidikan bebas yang paling
utama yaitu kebebasan yang timbul
dari kesadaran diri manusia sebagai subjek. Maka kesadaran sebagai subjek
tersebut harus dilatih dan dilengkapi agar dapat berkembang. Ekses atau
kekeliruan pasti akan terjadi sebagai bagian dari kebebasan manusiawi. Ketika hal itu mulai nampak maka harus dicari
jalan keluarnya bersama-sama. Karena motivasi dan tanggung jawab itulah SMA
Kolese De Britto berani memilih pendidikan bebas.
SMA Kolese De
Britto memprioritaskan penghayatan kebebasan oleh para pendidik agar anak didik
mampu menghayatinya juga guna mampu memilih arah hidupnya. Pendidik hanya
mengarahkan peserta didik memperoleh jati dirinya. Sementara itu, peserta didik
bebas memilih yang baik maupun tidak dengan tetap menyadari risiko dari
pilihannya. Anak didik diberi kesempatan untuk mengembangkan kebebasannya
sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan. Pendidikan bebas penting untuk
pendewasaan anak didik. Kesadaran akan keselarasan pendidikan bebas akan makin
matang dengan adanya konflik. Tujuan pendidikan bebas adalah menanamkan jiwa
merdeka dan kesadaran diri pada anak didik agar kebebasan tersebut dapat
dipertanggungjawabkan.
Jadi, jelas bahwa tujuan dari
pendidikan bebas adalah membantu siswa dalam menemukan jati dirinya. Ini
merupakan kunci penting bagi perkembangan siswa khususnya dalam masa remaja.
Siswa sendirilah yang menentukan pilihan-pilihannya dalam membuat suatu
keputusan terlepas dari paksaan orang lain. Namun perlu disadari bahwa
kebebasannya dalam bertindak tersebut haruslah memikirkan kebebasan orang lain
juga. Dalam hal ini siswa dilatih untuk menyadari kebebasan dirinya dan juga
orang lain. Inilah dinamika yang harus disadari oleh segenap siswa, bahwa
setiap kali siswa melakukan tindakan yang benar maupun yang salah itu adalah
sebuah proses dalam dirinya agar dapat berkembang. Dengan menyadari hal baik
maupun kekeliruan yang dilakukannya itu siswa akan sadar bahwa itulah
konsekuensi dari kebebasannya sehingga pada akhirnya karakter pemimpin sejati
dapat terbentuk dalam diri siswa.
Itulah
penjelasan mengenai pendidikan bebas yang diterapkan di De Britto. Semoga
tulisan ini dapat meluruskan pandangan-pandangan yang keliru mengenai kebebasan
siswa-siswa JB dan dapat bermanfaat bagi kita semua yang ingin menjadi pemimpin
masa depan bangsa. Merdeka!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar