Jumat, 25 November 2016



Maksud Kebebasan Yang di Anut Oleh SMA Kolese De
 Britto


SMA Kolese De Britto adalah sebuah sekolah menengah atas swasta katolik di Yogyakarta yang cukup terkenal, salah satunya karena kebebasan siswanya untuk berambut panjang. Walaupun gondrong tetapi siswanya tetap bertanggung jawab. “Bebas bertanggung jawab” katanya. SMA Kolese De Britto sendiri menerapkan suatu sistem pendidikan bebas, yaitu sebuah sistem pendidikan yang didasari oleh semangat kemanusiaan yang ingin diwujudkan oleh para Yesuit. Namun, apakah maksud dari pendidikan bebas itu sendiri? Apakah semata-mata hanya membiarkan siswa bebas melakukan tindakan apapun dan kemudian dengan mudah akan mempertanggungjawabkannya? Mari kita simak rangkuman tentang pendidikan bebas yang dibuat oleh beberapa siswa De Britto berikut ini

Kebebasan adalah karunia manusia yang paling luhur. Pada hakikatnya, manusia bebas dari paksaan dan bebas untuk memilih apa yang harus dilakukan.Namun kebebasan manusia dalam memilih harus dapat dipertanggungjawabkan pada dirinya sendiri maupun pada orang lain. Manusia harus sadar bahwa kebebasannya tidak boleh menyimpang dari nilai-nilai kemanusiaan. Penghayatan akan kebebasan itu tumbuh pada mereka yang ingin berjuang meraih kemerdekaan diri. Motivasi dari pendidikan bebas yang paling utama yaitu kebebasan yang timbul dari kesadaran diri manusia sebagai subjek. Maka kesadaran sebagai subjek tersebut harus dilatih dan dilengkapi agar dapat berkembang. Ekses atau kekeliruan pasti akan terjadi sebagai bagian dari kebebasan manusiawi.  Ketika hal itu mulai nampak maka harus dicari jalan keluarnya bersama-sama. Karena motivasi dan tanggung jawab itulah SMA Kolese De Britto berani memilih pendidikan bebas.

SMA Kolese De Britto memprioritaskan penghayatan kebebasan oleh para pendidik agar anak didik mampu menghayatinya juga guna mampu memilih arah hidupnya. Pendidik hanya mengarahkan peserta didik memperoleh jati dirinya. Sementara itu, peserta didik bebas memilih yang baik maupun tidak dengan tetap menyadari risiko dari pilihannya. Anak didik diberi kesempatan untuk mengembangkan kebebasannya sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan. Pendidikan bebas penting untuk pendewasaan anak didik. Kesadaran akan keselarasan pendidikan bebas akan makin matang dengan adanya konflik. Tujuan pendidikan bebas adalah menanamkan jiwa merdeka dan kesadaran diri pada anak didik agar kebebasan tersebut dapat dipertanggungjawabkan.

Jadi, jelas bahwa tujuan dari pendidikan bebas adalah membantu siswa dalam menemukan jati dirinya. Ini merupakan kunci penting bagi perkembangan siswa khususnya dalam masa remaja. Siswa sendirilah yang menentukan pilihan-pilihannya dalam membuat suatu keputusan terlepas dari paksaan orang lain. Namun perlu disadari bahwa kebebasannya dalam bertindak tersebut haruslah memikirkan kebebasan orang lain juga. Dalam hal ini siswa dilatih untuk menyadari kebebasan dirinya dan juga orang lain. Inilah dinamika yang harus disadari oleh segenap siswa, bahwa setiap kali siswa melakukan tindakan yang benar maupun yang salah itu adalah sebuah proses dalam dirinya agar dapat berkembang. Dengan menyadari hal baik maupun kekeliruan yang dilakukannya itu siswa akan sadar bahwa itulah konsekuensi dari kebebasannya sehingga pada akhirnya karakter pemimpin sejati dapat terbentuk dalam diri siswa.


Itulah penjelasan mengenai pendidikan bebas yang diterapkan di De Britto. Semoga tulisan ini dapat meluruskan pandangan-pandangan yang keliru mengenai kebebasan siswa-siswa JB dan dapat bermanfaat bagi kita semua yang ingin menjadi pemimpin masa depan bangsa. Merdeka!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar